TNO, Luwu Sulsel – Bupati Luwu, Dr. Drs. Basmin Mattayang, M.Pd, mengukuhkan 71 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kabupaten Luwu.
Upacara pengukuhan dilaksanakan di aula Rumah Jabatan Bupati Luwu, Kelurahan Pammanu, Kecamatan Belopa Utara, Selasa, 15 Agustus 2023.
Pengukuhan paskibraka disaksikan oleh para anggota forkopimda, kepala OPD dan para orang tua anggota paskibraka.
Upacara berlangsung khidmat tatkala lagu “Indonesia Raya” dinyanyikan, dilanjutkan kata pengantar pengukuhan serta sumpah janji paskibraka oleh kepala badan kesbangpol, Kamal, yang ditirukan oleh seluruh anggota paskibraka.
Usai mengukuhkan anggota paskibraka. Bupati luwu, kemudian menyematkan lencana merah putih dan memasangkan kendit pada pembawa baki, Keyla Anggita Priono, siswi SMAN 2 Luwu.
Dalam sambutannya, Basmin Mattayang, memberikan motivasi kepada anggota paskibraka untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Selamat berjuang. Anandaku adalah putra-putri terbaik yang terpilih untuk mengemban amanah negara mengibarkan bendera pusaka merah putih yang menjadi warisan para syuhada bangsa” Ucap Basmin Mattayang, dengan nada tegas.
Sebagai mantan anggota paskibraka, Basmin mengakui bangga melihat para anggota paskibraka yang baru saja dikukuhkannya.
“Tidak ada sekat, tidak ada unsur nepotisme dan kekeluargaan. Kalian terpilih mengibarkan bendera merah putih sebagai wujud melanjutkan perjuangan para pejuang bangsa yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan republik indonesia” Lanjutnya
Kepada anggota paskibraka, Basmin Mattayang, berpesan agar senantiasa menjaga kesehatan dan mengatur waktu istirahat.
“Hari Kamis nanti, tepatnya tanggal 17 Agustus 2023 pagi, kalian akan menjadi patriot generasi muda. Semoga diberi kesehatan dan perlindungan oleh allah, swt sehingga tugas ananda dapat terlaksana dengan baik” Tutupnya.
Usai upacara pengukuhan, suasana dalam aula rumah jabatan bupati berubah menjadi haru ketika para orang tua masuk untuk bertemu anaknya sekaligus memasangkan kendit. (DKL/AK).