TNO, LUWU, SULSEL – Pasca rusaknya Hutan Penelitian dan Wisata Gunung Simoma Desa Temboe, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, beberapa kawanan kera yang berada di habitatnya tersebut mulai mencari makan di pemukiman warga.
Kawanan kera ini mulai keluar dari Hutan Simoma, karena terusik suara bising mesin alat berat (Alber) Escapator yang tengah mengerjakan pembangunan badan jalan di tengah Hutan Simoma.
Oknum tersebut bukan hanya membangun badan jalan, namun juga menebang pohon-pohon yang dilindungi.
Salah satu warga Desa Temboe saat ditemui wartawan di sekitar lokasi yakni, Tajuddin, ia mengungkapkan bahwa kawanan kera yang ada di Hutan Simoma sudah mulai keluar mencari makan di pemukiman warga sekitar.
“Kawanan kera ini, sebelum hutan dirusak hanya 3 hingga 5 ekor yang sesekali keluar dari hutan mencari makan di perkampungan warga. Namun setelah hutan ini dirusak, kawanan kera yang kerap keluar dari hutan sudah ratusan pak” Kata Tajuddin.
Tajuddin mengisahkan, bahwa dia selalu melihat kawanan kera ini mencari makanan di sekitar rumahnya pun rumah warga sekitar.
“Pasca dirusaknya hutan ini, semakin banyak kera yang mencari makan di luar hutan, baik di perkampungan warga maupun di kebun-kebun warga, termasuk kebun saya sendiri” Ungkap Tajuddin saat kepada wartawan, Rabu (14/6/23).
Kawanan kera ini menurut Tajuddin. Terbagi ada beberapa kelompok, dalam 1 kelompok itu diperkirakannya ada ratusan ekor.
“Ada satu kelompok, sekitar ratusan ekor yang selalu memakan tanaman buah-buahan seperti pisang, langsat dan durian yang ada di kebun saya”, begitu Tajuddin mengisahkan sembari menunjukkan sisa buah yang dirusak oleh kawanan kera di kebunnya.
Tajuddin memperkirakan kalau kawanan kera yang ada di Hutan Simoma ini sudah mencapai 500-an ekor. Dan menurutnya, kera ini berkelompok.
“Tidak kurang dari 500-an ekor kera yang ada di Hutan Simoma ini, dan mereka berkelompok. Kera yang sering masuk di kebun saya itu beda kelompok dengan kera yang menyeberang ke Dusun Ponnori, yakni, perkampungan sekitar pantai” Urai Tajuddin.
Tajuddin juga menceritakan bahwa kawanan kera itu ada 1 ekor berbeda dengan yang lainnya. Selain besar kera itu berbulu lebat dan berwarna merah seperti orang utan.
“Saya juga kaget pas melihat kawanan kera itu, ternyata ada yang sebesar manusia dan berbulu lebat warna merah, kemungkinan itu jenis Orang Utan” Terang Tajuddin.
Kepada wartawan, Tajuddin mengungkapkan bahwa bukan cuma 1 ekor yang sejenis orang utan tersebut, namun dia pernah melihatnya ada 3 ekor.
“Saya prihatin pak dengan kondisi kera-kera ini. Makanya saat saya melihat kawanan kera ini saya terkadang mengambilkan buah-buahan yang ada di kebun, terkadang saya biarkan saja memakan buah-buahan yang ada di kebun. Bahkan saya juga sering memberikan langsung pisang kepada kawanan kera tersebut” Sambungnya.
“Kawanan kera ini mulai bersahabat dengan warga, sudah banyak warga yang sering memberikan makanan ke kawanan kera tersebut”.
Tajuddin bersama warga lainnya berharap agar Hutan Simoma direhabilitasi oleh pihak pemerintah untuk menanam pohon buah-buahan. Agar kawanan kera yang ada di dalam nantinya bisa menikmati dan tidak lagi keluar merusak tanaman warga. (Penulis Achmad)