TNO, PONSEL LUWU – Seorang Wartawati media online Narasi Tanah Luwu, Mita, mengaku mendapat ancaman setelah beritakan dugaan praktik Pungli di SPBU Lanipa, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.
Mita mengatakan bahwa pihak SPBU Lanipa mengancam tidak akan melayani pengisian BBM ke seluruh petani dan nelayan dari Desa Bassiang Timur jika berita itu terus dilanjutkan.
Mita mengungkapkan, salah satu pegawai SPBU Lanipa telah mendatangi rumahnya dan melontarkan nada ancaman kepadanya setelah mengungkap praktik pungli di SPBU itu.
“Kalau masih lanjut, tidak ada warga Bassiang Timur diisikan jerigennya kalau mau mengisi” Kutip Mita.
Dirinya menduga, ancaman itu atas perintah dari atasan atau pimpinan pihak SPBU Lanipa melalui karyawannnya sebab berita tentang dugaan praktek punglinya sudah tersebar luas.
Mita juga telah berusaha mengkonfirmasi ancaman itu ke manager SPBU Lanipa, Abe, namun tidak menjawab telepon dan pesan saat dikonfirmasi via telepon seluler dan pesan Whatsapp.
Diberitakan sebelumnya, terkait dugaan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum karyawan SPBU Lanipa ke salah satu nelayan asal Bassiang Timur yang ingin mengisi BBM menggunakan QR Code, namun karyawan tersebut meminta biaya tambahan senilai Rp5.000,-.
“Operator itu meminta biaya pengisian. Katanya itu peraturan SPBU Lanipa untuk setiap pengisian jerigen harus bayar Rp5.000,-” Ungkap sumber media itu.
Sementara Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Saleh, yang menanggapi hal ini, berjanji akan segera menurunkan tim guna melakukan penyelidikan. (Penulis Achmad)