TNO, BELOPA LUWU – Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting (Bimtek TPPS) Desa se-Kabupaten Luwu telah memasuki hari keempat. Senin (16/12/2024).
Sebagaimana diketahui, Bimtek bagi tim PPS tingkat Desa se-Kabupaten Luwu Tahun Anggaran (TA) 2024 diselenggarakan oleh PT Putri Dewani Mandiri dan diketahui langsung Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Bimtek tersebut berlangsung selama enam hari, yakni mulai Jumat tanggal 13 hingga Rabu 18 Desember 2024. Yang dilaksanakan di dua titik yakni, di Aula Bappeda Kab. Luwu dan Cafe Twins Kota Palopo.
Memasuki hari keempat, tampak para peserta bimtek sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Dan mendapat apresiasi dari para pesertanya. Dimana panitia pelaksana menghadirkan para Nara sumber Tanaga Ahli Tingkat Kabupaten.
Lalu bagaimana tanggapan para peserta bimtek tentang kegiatan tersebut?. Awak TeropongNews-Online mencoba menemui beberapa peserta di Lokasi Bimtek. Resky (35) yang merupakan Kader KB sejak tahun 2015 hingga saat ini dari Desa Lare-lare, kec. Bua, ternyata sangat mengapresiasi dan begitu bersyukur dapat mengikuti Bimtek bagi TPPS Desa tersebut. Menurutnya, Bimtek ini tentunya sangat bermanfaat bagi dirinya dan anggota TPPS lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi dan bersyukur pak, Alhamdulillah dengan adanya Bimtek ini tentunya kami selaku tim PPS di desa lebih memahami cara tepat dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting atau pun gejala stunting seperti gizi buruk” Ungkapnya.
Senada dengan Resky, Sri Karmila (35) merupakan Sekdes Karang-Karangan, juga berasal dari kecamatan Bua. Sri kepada TeropongNews mengungkapkan bahwa kegiatan Bimtek bagi TPPS tingkat Desa ini sangat membantu bagi Tim PPS.
“Di sini kita belajar cara yang tepat dan cepat dalam penanganan penurunan stunting, di desa kami pak, yaitu Desa Karang-Karangan, pernah berstatus sona Kuning dengan adanya 30 anak yang positif stunting pada tahun 2023. Dan Alhamdulillah saat ini sudah berkurang, kami terus melakukan upaya penanganan pemulihan dan pencegahan” Ungkap Sri Karmila.
Tak sampai disitu, TeropongNews juga menemui KPM Desa Padang Tuju, yakni Eka (35) bertugas sebagai PKM sejak tahun 2020. Senada dengan Sri, Eka mengisahkan adanya tujuh anak yang mengalami gizi kurang di desanya. Namun menurutnya, saat ke tujuh anak tersebut telah pulih.
Disayangkannya bahwa desa Padang Tuju masih berstatus sona Kuning karena adanya anak yang, mengalami gizi kurang.
“Sebenarnya sudah tidak ada ada anak yang mengalami gizi kurang ataupun stunting. Tapi mungkin karena laporan dari tim PPS di desa kami tidak konek ke pemerintah kabupaten ataupun pusat” Urainya.
Sehingga menurut Eka. Semua itu dikarenakan metode dan cara membuat laporan secara teknis terkait stunting tidak update.
“Kegiatan ini telah memberikan kami banyak solusi sehingga dalam waktu dekat ini kami akan adakan rapat di desa karena kami telah mendapat petunjuk dan sistem termasuk metode laporan khususnya penanganan yang tepat dan benar. Intinya Bimtek ini sangat membantu tim PPS dalam penanganan percepatan penurunan stunting” Tutupnya.
Hal yang sama dengan Eka, Hasna Wati, (35) sebagai Kader Pembantu Keluarga Berencana Desa Lengkong, juga mengungkapkan pada tahun 2014 lalu di desanya ada satu anak yang mengalami gizi kurang. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi, meski demikian ungkap Hasna, tim PPS di desanya sangat mengapresiasi kegiatan Bimtek ini.
“Meskipun di desa kami sudah tidak ada lagi kasus gizi kurang namun kami sangat butuh bimbingan khususnya cara mendeteksi dan upaya pencegahan. Termasuk kerjasama tim PPS dari semua pihak” Katanya.
Lanjutnya, “Sebelumnya, kami tidak terlalu memahami secara signifikan baik itu sistem laporan dan mendeteksi anak yang terjangkit. Namun Alhamdulillah setelah adanya bimtek ini adalah yang kami kutip” Tutupnya.
Sementara Rosnaini (37), yang bertugas sebagai Bidan Desa sejak tahun 2008, ia mengisahkan pada tahun 2011 silam ada satu anak yang mengalami gizi kurang. Namun ia sangat menyayangkan petugas TPPS yang tidak memahami fungsi dan tugasnya bagaimana menangani kasus seperti itu.
“Harapan kita pak, semoga TPPS yang mengikuti Bimtek ini dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai Tim PPS. Karena ini sangat penting dimana PPS ini merupakan tim satu pintu dalam penanganan percepatan penurunan stunting” Kuncinya. (AK)