banner 728x250

Tuai Sorotan! Awalnya, RAB Rehab Mesjid Raya Babussa’dah Bajo Hanya Rp3 Miliar, Namun Membengkak jadi Rp5 M

banner 120x600

TNO, BAJO LUWU – Dana pembiayaan Rehabilitasi Masjid Raya Babussa’dah Bajo, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu tuai kritikan tajam. Pasalnya, sejumlah masyarakat dan jemaah mulai mempertanyakan soal pembiayaan Rehabilitasi Masjid Raya Babussa’dah Bajo.

Sejumlah Masyarakat/warga khususnya jemaah masjid Raya Babussa’dah Bajo memberikan tanggapannya terkait pembiayaan rehabilitasi Masjid Raya Badussa’dah Bajo.

banner 325x300

Hal tersebut berbuntut sorotan dan kritikan dari berbagai kalangan masyarakat se-Kecamatan Bajo.

Masjid Raya Babussa’dah Bajo kali ini menjadi sorotan publik lantaran pembiayaan pekerjaan rehabilitasi masjid yang telah dihabiskan membengkak dari perencanaan awal RAB yang ada.

Dimana Rencana Anggaran Biaya (RAB) awal hanya berkisar Rp3 Miliar saja, untuk merampungkan rehabilitasi mesjid Babussa’dah Bajo. Namun faktanya, pekerjaan rehabilitasi mesjid tersebut telah menelan anggaran kurang lebih Rp5 miliar. Dan lebih parahnya tahap pekerjaannya baru di kisaran 60% saja. Sehingga masyarakat dan jamaah di wilayah kecamatan Bajo mulai mempertanyakan pengelolaan dana tersebut, yang dikelola oleh panitia pembangunan masjid Raya Babussa’dah Bajo.

Salah satu sumber media TeropongNews-Online, ia berharap agar persoalan ini diberitakan. Ia mempertanyakan mengapa anggaran sebesar itu belum juga menyelesaikan pekerjaan secara rampung. “Bahkan anggaran yang telah digunakan panitia sudah ‘over run’” Cetus sumber.

“Bangun mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jadi amal jariyah. Tapi kalau dana yang digunakan tidak jelas, tidak sesuai mekanisme dan peruntukannya kan gak benar” Katanya dengan nada sumbang.

Sambung sumber, “Kalau di agama Islam, tidak sembarang dana bisa dipakai untuk kepentingan Masjid, apalagi kalau dana dari masyarakat atau Jemaah. Panitia wajib memaparkan penggunaan dana tersebut agar tidak menjadi unsur yang bisa menimbulkan dampak negatif” Katanya.

Menurutnya, masyarakat menuntut panitia pembangunan masjid untuk transparansi dalam pengelolaan dana dan memaparkan penggunaan dana awal rencana pekerjaan sesuai RAB yang ada.

“Kami harapkan agar panitia memaparkan rincian anggaran yang telah digunakan. Kalau itu tidak dilakukan sebaiknya persoalan ini wajib dilaporkan ke aparat penegak hukum” Kuncinya sembari diaminkan beberapa masyarakat yang turut hadir dalam wawancara itu. Bajo (20/2/2025).

Awak media TeropongNews-Online mencoba menghubungi panitia pembangunan masjid Babussa’dah Bajo namun tidak berhasil hingga berita ini ditayangkan. (Ak)